Ketika tiba saatnya berangkat, kami semua menaikkan koper dan barang bawaan masing2 ke atas kereta.. Di dalam gerbong koper dan bagasi diletakkan di rak yang memang sudah disediakan.. Lalu ikami duduk sesuai dengan nomor yang tertera pada tiket.. Kebetulan pada saat pemesanan tiket, rombongan kami terbagi 2, saya termasuk di kelompok kecil yang isinya hanya 5 orang saja.. Dan beruntungnya gerbong kami juga hanya terdapat beberapa orang lain saja.. Dan duduk di dekat kami ternyata orang Indonesia juga.. Seorang bapak2 yang kami tebak2 beliau adalah orang penting Indonesia juga dilihat dari foto2 yang beliau tunjukkan kepada kami.. Tapi tidak lama2 saya terlibat obrolan dengan beliau dan lebih memilih menikmati pemandangan yang dilewati..
Add caption |
Setelah kira-kira 2 jam perjalanan kamipun sampai di Amsterdam, Belanda.. Woohhoo..
Rombongan turun dari kereta dengan terlantung2.. Beberapa masih muka bantal.. Dengar2 di gerbong sebelah yang isinya kebanyakan memang masih umuran 18-22, mereka semua tewas tertidur selama perjalanan, sementara kami yang berlima terbangun menikmati pemandangan dan sambil berbincang juga..
Kami berjalan kaki ke hotel kami.. Kebetulan sekali lagi jarak stasiun dan hotel yang dipilih cukup dekat sehingga mempermudah kami untuk bepergian.. Setibanya di depan penginapan kami, ternyata ini bentuknya seperti bukan hotel..
Gambarannya satu kamar bisa ada yang ber 8 sampai dengan ber 16 ahahahhahah.. Tapi lebih baik deh, soalnya di lobbynya itu adalah bar.. Dan lokasinya dekat dengan Red Light District..Info singkat bahwa Red Light District itu adalah tempat yang cukup terkenal di Amsterdam.. Kalau sudah berusia di atas 17 tahun, serunya sih berkunjung ke empat ini, bukan untuk aneh2 tapi sekedar tau dan melihat2 sekitaran saja..
Setelah meletakkan barang ke dalam kamar masing2 seperti yang sudah diaturkan, kami semua bergegas keluar dari hotel karena akan ke desa kincir angin dan Volendam, sebuah kota di Belanda yang sebetulnya dahulu adalah pelabuhan.. Di kota ini terkenal sekali kapal tua nelayan dan pakaian tradisionalnya..
Dalam perjalanan kami sempat menikmati berjalan-jalan sekitaran hotel sambil mencari makan siang.. Perjalanan kami ini sudah masuk hari ke 10 terhitung dari tanggal 13 Juli meninggalkan Indonesia.. Sehingga sebetulnya sudah sangat ingin makan makanan normal yang berbumbu banget ala Indonesia.. Makanan2 di Eropa ini sebetulnya enak, tapi soal bumbu2an Indonesia ga ada yang ngalahin lahh.. Akhirnya kami memutuskan untuk makan KFC.. Berharap bisa merasakan rasa normal.. Dan Voillaa, ENNYYAAAKKKKK...
Dari penampilan, bentukannya normal sih, tapi ini enakkk.. tapi ini mahallll dibanding yang di Indonesia.. Kalau di Indonesia paket yang seperti ini mungkin di kisaran harga 40 ribu, di Amsterdam ini mencapai angka 7 euro (per Euro saat itu 16rbu).. Tapi dengan rasa yang begitu memuaskan, it's worth it lahh.. Toh kisaran harga makanan disana memang segituan.. Setelah kenyang mengisi perut kami bergegas menuju ke desa kincir angin..
Berfoto di depan Train Station |
Di desa kincir angin ini kami tidak masuk ke dalamnya tapi hanya befoto2 dari jauh saja..
Tempat ini wajib dikunjungi karena Belanda dikenal sebagai negara kincir angin.. Disebut seperti itu karena banyak sekali tedapat kincir angin di negara Belanda.. Konon katanya permukaan daratan Belanda lebih rendah dari permukaan lautnya, sehingga dibangunlah kincir angin tersebut untuk menahan air laut supaya tidak diterjang air.. (agak gimana gtu yaa penjelasannya..) Sebetulnya belanda juga terkenal dengan bunga tulipnya.. Tapi gue dan rombongan datang di musim2 bunga tulipnya lagi malu2.. Jadi gak adaa..
Perjalanan dilanjutkan ke Volendam.. desanya kaum nelayan.. Yang tradisi disini sebetulnya foto pakai baju tradisionalnya.. Tapi gue ga nyobain.. Gue cm sightseeing aja keliling2 ampe nyasar kokkk ahahahha..
Seusai puas berkeliling desa kaum nelayan ini, kami kembali ke hotel.. Namun sebelum betul2 kembali ke hotel, kami iseng2 melewati Red Light District..
... to be continued ...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus